LabVIEW Team Indonesia

cancel
Showing results for 
Search instead for 
Did you mean: 

Mohon bantuan untuk TA, pembacaan sensor encoder di labview menggunakan DAQ gimana

 Pembacaan sensor encoder di labview menggunakan DAQ gimana, untuk arah CW dan CCW karena baru bisa yang CCW aja

0 Kudos
Message 1 of 9
(4,596 Views)

Hi,

Semoga Anda bisa sabar membaca balasan saya yang dari tata bahasa memang memerlukan kesabaran untuk mencernanya.

 

Sedikit kilas balik tentang encoder adanya, tentunya kita mengetahui bahwasanya untuk tahu arah putaran kita minimum perlu mendeteksi dua signal yang dikirim oleh encoder. Para pembuat encoder biasanya menyebut dua signal ini sebagai "Pulsa A" dan "Pulsa B".

 

Oleh karena hal tersebut pada paragraf di atas, pertama-tama saya ingin mempertanyakan tentang modul input yang Anda gunakan untuk menerima signal dari encoder. Ada DAQ module yang langsung bisa digunakan untuk membaca sensor encoder. Dilain waktu, atau bila ingin memberdayakan modul DAQ yang ada, kita juga bisa menggunakan modul digital input untuk pembacaan sensor encoder. Bila Anda menggunakan digital input, maka perlu lah kiranya kita membuat code atau bisa juga dibuat menjadi subVI yang pada saatnya akan rela melakukan perhitungan putaran encoder Anda.

 

Bila Anda berkenan, maka mohon kiranya menyimak VI yang saya kirim bersama balasan ini. Kalau tidak salah VI ini saya buat berdasarkan algoritma sederhana untuk melakukan perhitungan putaran encoder. Pada dasarnya kita hanya perlu mendeteksi saat "A" naik, bila kejadian itu terjadi pada saat "B" false (entah kesalahan apa yang dilakukan "B") maka counter kita tambah. Bila "A" naik saat "B" benar belaka adanya, maka counter kita kurangi.

 

Bila tulisan saya ini tidak ada gunanya, mohon kiranya dibukakan pintu maaf. Begitu pula bila terjadi efek samping seperti pusing atau peningkatan emosi akibat membaca tulisan saya ini, beribu maaf semoga dianugerahkan kepadaku.

0 Kudos
Message 2 of 9
(4,565 Views)

sebelumnya terimakasih telah membalas pertanyaan saya, sebelumnya saya memakai digital input untuk membaca nilai encodernya dengan menggunakan DAQ 6008. terimakasih kembali karena memberikan saya contoh sub vi nya, saya akan mempelajarinya, efek samping tidak hanya dari tulisan tapi dari sub vi nya juga, karena saya baru mempelajarinya

 

0 Kudos
Message 3 of 9
(4,553 Views)

Terima kasih atas kerelaannya membaca tulisan dan menyimak VI yang saya kirim.

 

Pertama, perlu kita ingat bahwasanya untuk encoder kita memerlukan up/down counter. Yang mana misalkan saat putaran CW counter bertambah dan sebaliknya saat putaran CCW counter berkurang. Mengingat hal ini, sebaiknya counter menggunakan variabel "integer". Dalam hal VI yang saya buat digunakan I32.

 

Ke dua, perlu diperhatikan total proses dari penerimaan digital input hingga VI selesai dieksekusi harus lah cukup cepat sehingga proses tersebut memiliki frekuensi lebih besar dari 2 x frekuensi maksimum sinyal encoder yang Anda pakai. Begitulah menurut Oom Nyquist dalam teorema-nya.

 

Ke tiga, saya menggunakan standard digital input untuk pembacaan encoder pada cRIO. Yang mana proses tersebut diimplementasikan pada bagian FPGA-nya. Jadi, kembali lagi ke point 2, mohon diperhatikan apa yang Oom Nyquist katakan. Bila ada MyRIO, mungkin Anda bisa mencobanya. Bila tidak, jangan lah menyerah dan berkecil hati, coba saja dulu. By experiment, Anda bisa mengetahui speed maximum yang bisa Anda ukur dengan code yang dibuat. Buatlah code seefisien dan sesederhana mungkin.

 

Ke lima, pernah juga mencoba algoritma ini pada Arduino Uno. Hasil akuisisi data dikirim ke komputer dan diolah pakai LabVIEW. Dengan encoder 100 pulse/rotation dan RPM di bawah 100, hasilnya cukup baik. Saya jadikan pulsa "A" sebagai interupt trigger pada Arduino Uno. Mohon Anda tidak meminta saya untuk mencoba menemukan maksimum RPM dimana pembacaan encoder dengan Arduino ini masih dapat akurat, meyakinkan, dan dapat dipercaya. Mengingat saya sudah tidak punya encoder lagi.

 

Ke enam, saya lupa gak nulis point ke empat. Jadi paragraf sebelumnya seharusnya adalah point ke empat.

 

Wassalam.

0 Kudos
Message 4 of 9
(4,545 Views)

saya sudah mencobanya, tapi labview saya tidak menggunakan MyRio, hasilnya nilai yang dikeluarkan tidak stabil. jadi apakan jika memakai MyRio nilainya bisa stabil?

mohon pencerahannya kembali.

bolehkah saya meminta MyRio untuk diinstall? sehingga saya bisa mencobanya kembali, karena sudah buntu mencoba"nya dengan mengganti-ganti program, padahal deadline sudah mepet

 

terimakasih sebelumnya

 

0 Kudos
Message 5 of 9
(4,507 Views)

Hmmm... kendala kalo running di windows begitu. Kalo ngejar deadline solusi realistis adalah: minjem MyRIO sama temen yg punya. Atau, pake Arduino buat baca encoder tampilan atau proses yang bukan real-time bisa pake Labview yg running di komputer.

0 Kudos
Message 6 of 9
(4,479 Views)

Halo Bang Yus 🙂 Salam.


Saya nambahkan saja ya. Betul kata bang Yus, untuk membaca Encoder yang bisa membaca arah, perlu dua input A dan B. Agar tahu yang mana dulu, A atau B? Baru tahu arah. Kalau sekedar A atau B saja bisa tahu jumlah Pulsa dan bisa diderivasi menjadi RPM/RPS atau jarak.

 

USB 6008/9 itu punya:

  • Digital Input, tapi statis atau software-timed. Tidak bisa dipakai karena masalah timing yang disebutkan Bang Yus.
  • Counter Input, ada yang hardware-timed. Tapi cuma punya satu
  • Analog Input, ada banyak kan? Nah ini bisa dipakai menurut saya. Dengan syarat frequency atau jumlah pulsa per detiknya tidak melebihi 4x dari Sampling Rate maksimum dari USB 6008/9 yang mana USB 6008 adalah 10,000 Samples per detik total agregasi kanalnya atau 5,000 Samples per detik untuk dua kanal. Jadi 5kHz adalah kecepatan sampling, berdasarkan Oom Nyquist dan nilai praktikal, frequency yang bisa dibaca adalah 5kHz/4 = 1250 Hz.

Jadi saran saya, pakai Analog Input saja. Semoga membantu

Certified LabVIEW Developer (CLD)
Certified TestStand Developer (CTD)
Using LabVIEW 8.5.1 (2008) to LabVIEW 2021
0 Kudos
Message 7 of 9
(4,421 Views)

Salam,

Terima kasih atas ilmu yang diturunkan, Master Krisna.

 

Level Master memang tak ada lawan, sekali muncul langsung memberi solusi alternatif yang aplikatif dan mumpuni adanya... Andai sepuluh jari saya jempol semua, bakal saya acungkan 11 jempol untuk Oom Krisna.

 

Peace,

Yusman

0 Kudos
Message 8 of 9
(4,413 Views)

haha senggol2an lah kita. kapan kopdar?

Certified LabVIEW Developer (CLD)
Certified TestStand Developer (CTD)
Using LabVIEW 8.5.1 (2008) to LabVIEW 2021
0 Kudos
Message 9 of 9
(4,407 Views)